Di kebunku terdapat banyak pohon pisang. Ada yang masih kecil, ada yang sudah besar, ada juga yang sedang berbuah. “Waah, buahnya sudah tua nih. Kayanya sudah waktunya untuk diambil,” gumamku suatu hari. Aku pun mengambil parang dan menebang pohon pisang yang berbuah tua itu. Tak sengaja aku menebas pohon pisang di sebelahnya yang masih agak kecil dan belum berbuah. Pohon itu pun tinggal batangnya saja dan menjadi setengah dari tingginya semula. Setelah beberapa hari, aku kembali mengunjungi kebun. Pohon pisang yang kuambil buahnya berangsur mati dan membusuk, sementara pohon pisang kecil yang tertebas tempo hari ternyata bertunas kembali dan mulai berbuah. Aku pun mendekatinya dan berusaha seolah-olah berkomunikasi dengannya. “Hey, pisang, kamu kan sudah aku tebas tempo hari, kenapa kamu tak mati? Saudaramu saja mati,” tanyaku. Pisang itu menjawab, “Aku tak akan mati sebelum aku bisa bermanfaat buat makhuk lain. Saudaraku mati...
sebuah perjuangan mencari ilmu