Langsung ke konten utama

Orang beriman yang takut kehilangan hartanya


     Pada suatu hari ada seorang laki laki yang kaya dan dermawan, orang tersebut  selalu memberikan sumbangan kepada pembangunan masjid, panti asuhan, dan organisasi sosial seperti dia tidak takut kehilangan harta yang telah dimilikinya. Suatu saat ada beberapa seorang yang bertanya kepada orang dermawan tersebut, mereka bertanya, "Pak, kami ingin bertanya, bagamana sih caranya agar tidak mencintai harta seperti bapak?", "wah nak salah jika anda bertanya kepada saya, saya adalah orang yang sangat mencintai harta bahkan sampai saya sendiri takut kehilanngan harta saya sendiri", jawab bapak tersebut. Para pemuda pun kaget, " Wah kami tidak melihat bapak demikian, bapak seoalah olah membuang harta seperti membuang air", tegas pemuda tersebut. "Benar kok, saya itu sangat mencintai harta saya, saya bukan memberikan harta kepada orang, tapi saya hanya menitipkannya saja", sangkal bapak itu. Para pemuda pun saling menatap antara satu dengan yang lain sambil berfikir seolah mereka tetap tidak percaya apa yang diungkapan bapak tersebut. "Saya menitipkan kepada mereka supaya nanti diakhirat bisa dikembalikan kepada saya lagi, jadi saya tidak kehilangan harta di dunia atau pun di akhirat". jelas bapak dermawan tersebut.
     Cerita dia atas merupakan analogi yang sederhana mengenai bersedekah namun sangat cinta terhadap hartanya. Manusawi jika seseorang takut untuk miskin, melarat dan terhina, namun tidak manusiawi jika seseorang hanya menimbun hartanya sendiri untuk kepentingan pribadi.

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ
Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Kisah Di Langit Turki

Di dalam sebuah buku hariannya Sultan Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, Ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahukan apa yang dirasakannya. Sultan berkata kepada kepala pengawal, "Mari kita keluar sejenak". Di antara kebiasaan sang sultan adalah melakukan blusukan dimalam hari dengan cara menyamar. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka disebuah lorong yang sangat sempit. Tiba tiba mereka menemukan seorang laki laki tergeletak di atas tanah. Sang sultan menggerak gerakkan laki laki itu tapi ia telah meninggal, Sang sultan keheranan mengapa orang yang melewatinya hanya mendiamkan saja tanpa mempedulikan lelaki tersebut. Sultan pun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah sultan. Mereka Bertanya "Apa yang kau inginkan?" "Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang mengangkat jenazahnya? Siapa dia...

Awas Efek Wifi bisa Berpengaruh Pada Sel

  Perkembangan teknologi yang semakin meningkat memberikan berbagai kemudahan bagi para penggunanya, salah satunya wifi ( wireless fidelity ). Sebelumnya telah banyak artikel artikel dan penelitian penelitian mengenai wifi terhadap dampak terhadap manusia. Penelitian menunjukkan bahwa konstan mengekspos radiasi RF akan mempengaruhi kesehatan manusia seperti menyebabkan sakit kepala, anemia, kanker dan bahaya kesehatan lainnya. Penelitian sebelumnya mengulas dampak pada sel sperma namun tahukah anda bahwa wifi berdampak pada sel darah??? sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Mara Malaysia membuktikan bahwa terdapat dampak yang cukup signifikan terhadap darah. Sampel yang digunakan pada penelitian tersebut menggunakan sampel tikus. Tikus-tikus tersebut digunakan berdasarkan kesamaan karakteristik biologis seperti DNA dan protein sebagai dibandingkan dengan manusia dimana sampel tersebut dipaparkan dengan radio frekuensi atau RF dan sebagainya tidak di...

JULAIBEB, Si Buruk Rupa

        Suatu kali di zaman Rasulullah hiduplah seorang pemuda bernama julaibeb, sosok pemuda ini berperawakan hitam, berambut keriting, pendek dengan kaki pincang bahakan rupanya lebih buruk dari yang terburuk. Pemuda ini bekerja sebagai tukang sapu masjid di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam. Di zaman itu kekurangan fisik bukanah aib asalkan memiliki keterampilan yang lainnya namun merupakan aib yang sangat hina jika seseorang tidak memiliki nasab atau ayah, dan hal tersebut terjadi pada julaibeb.    Suatu kali ketika selesai solat berjamaah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam datang kepada beliau dan bertanya, "Kapan engkau menikah??", julaibeb hanya tersenyum dan menjawab, "Ya Rasulullah, siapa orang yang mau menikah dengan saya yang memiliki banyak kekurangan. Keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam menanyakan hal yang sama namun jawaban julaibeb pun tetap sama.         ...